Senin, 04 September 2017

Bore pile jakarta ,macam2 pondasi bangunan

Macam-macam Pondasi bangunan

Secara umum jenis-jenis struktur bawah (pondasi) dibagi menjadi 2 bagian, yaitu pondasi dangkal dan pondasi dalam. Yang termasuk pondasi dangkal adalah sebagai berikut :

1. Pondasi Telapak Pada umumnya digunakan untuk bangunan rumah tinggal dan gedung bertingkat ringan, yaitu dengan memperlebar bagian bawah kolom atau dinding bawah bangunan sehingga membentuk suatu telapak yang menyebarkan beban bangunan menjadi tegangan yang lebih kecil dari daya dukung tanah yang diijinkan.

2. Pondasi Cakar Ayam Pondasi cakar ayam digunakan di daerah rawa atau tepatnya pada tanah dengan kapasitas dukung 1.5 – 3.5 ton / m2. Dasar pemikiran pondasi cakar ayam adalah pemanfaatan karakteristik tanah yang tidak dimanfaatkan oleh sistem pondasi lain, 13 yaitu pemanfaatan adanya tekanan tanah pasif.

3. Pondasi Sarang Laba-laba Pondasi sarang laba-laba berfungsi untuk memikul beban terpusat / kolom dari struktur atas seperti bangunan bertingkat tiga sampai lima, pabrik, hanggar, menara transmisi tegangan tinggi dan menara air. Pondasi ini terdiri dari pelat beton tipis, yang di bawahnya dikakukan oleh rib-rib tegak.

Dasar-Dasar Penentuan Jenis Pondasi

Dalam pemilihan bentuk dan jenis pondasi yang memadai perlu diperhatikan beberapa hal yang berkaitan dengan pekerjaan pondasi tersebut. Ini karena tidak semua jenis pondasi dapat digunakan di semua tempat. Misalnya pemilihan jenis pondasi tiang pancang di tempat padat penduduk tentu tidak tepat walaupun secara teknik cocok dan secara ekonomis sesuai dengan jadwal kerjanya.

Biaya

Jenis pondasi juga harus mempertimbangan besar anggaran biaya konstruksi yang direncanakan, tetapi harus tetap mengutamakan kekuatan dari pondasi tersebut agar konstruksi yang didukung oleh pondasi tetap berdiri dengan aman.

Analisis jenis pondasi yang tepat dan sesuai dengan kondisi tanah juga bisa menekan biaya konstruksi. Misalnya konstruksi struktur pada lokasi dimana kondisi tanah bagus dan cukup kuat bila menggunakan pondasi telapak saja tidak perlu direncanakan menggunakan pondasi tiang.

Penggunaan pondasi tiang pancang jenis precast yang membutuhkan biaya yang tinggi dalam bidang pelaksanaan dan transportasi bisa diganti dengan pondasi tiang yang dicor di tempat dengan spesifikasi pondasi yang sama untuk menekan biaya

1.  Bore pile menggunakan mesin Mini Crane
Dengan mesin ini bisa dilaksanakan pengeboran dengan pilihan diameter 30 cm, 40 cm, 50 cm, 60cm. Adapun   metode bore pile menggunakan sistem bor basah (wet boring), sehingga dibutuhkan air yang cukup sebagai kelancaran pelaksanaan pekerjaan pengeboran.


pengeboran bore pile mesin
 2.  Bore pile Gawangan
Pada alat bor ini memiliki sistem kerja yang mirip dengan bore pile mini crane. Hanya saja terdapat sedikit perbedaan pada desain sasis dan tiang tempat gearbox. Dan juga diperlukan tambang disisi kiri dan kanan untuk menjaga keseimbangan alat selama pengeboran.

 3.  Strauss Pile / Manual Bored
Alat ini menggunakan tenaga manual yaitu manusia untuk memutar mata bornya. Dan biasanya menggunakan metode bor kering (dry boring). Alat yang digunakan simpel dan mudah dioperasikan serta ramah lingkungan karena tidak menimbulkan suara yang bising saat pengerjaan.


strauss pile / manual bor
Bor jenis ini mempunyai pilihan diameter 20 cm, 25 cm, 30 cm, serta 40 cm. Dan biasanya digunakan diberbagai proyek seperti perumahan, pabrik, gudang, pagar dan lain-lain.

Beberapa alasan digunakannya pondasi bore pile dalam konstruksi:

 Bore pile tunggal dapat digunakan pada tiang kelompok atau pile cap
 Bore dapat didirikan sebelum penyelesaian tahapan selanjutnya
 Kedalaman tiang penyangga dapat divariasikan
 Pondasi bore pile mempunyai ketahanan yang tinggi terhadap beban lateral
 Permukaan diatas dimana bore pile didirikan dapat diperiksa secara langsung


Bagi Anda atau orang awam yang belum paham mengenai proses bore pile, mohon simak penjelasan berikut:

1. Persiapan lokasi
Sebelum memulai suatu pekerjaan, ada tahapan awal yang perlu diperhatikan, yaitu persiapan. Persiapan yang dimaksud adalah pembersihan benda-benda atau puing-puing yang dapat menghalangi proses tahapan selanjutnya. Pembersihan dilakukan menggunakan alat berat Excavator apabila terdapat puing-puing cukup besar dan sulit untuk dipindahkan. Namun apabila hanya terdapat beberapa puing kecil di lokasi pengeboran, kami tidak perlu menggunakan alat berat tersebut. Karena hal tersebut menjadi suatu pemborosan biaya.

 2. Penentuan titik pondasi
Tim kami akan mengukur dan menentukan posisi titik koordinat pengerjaan bore pile.

 3. Setting mesin crane
Sebelum melakukan pengeboran, yang kami lakukan adalah menyeting/instalasi mesin crane untuk
mempercepat proses pengeboran.

4. Pengeboran
Dalam proses pengeboran ini, ada beberapa macam pengerjaan. Yaitu metode bor basah & kering. Sebelum
melakukan bor basah, kami membuat drainase dan kolam yang berfungsi sebagai penampungan air bercampur
lumpur hasil pengeboran. Proses pengeboran dilakukan bersamaan dengan proses penghisapan lumpur hasil
bor. Oleh karena itu air yang ditampung pada kolam harus dapat memenuhi sirkulasi air yang diperlukan.

5. Pemasangan besi
Setelah pengeboran selesai, tahap berikutnya adalah pemasangan tulangan besi yang sebelumnya telah dirakit
terlebih dahulu.

6. Pengecoran

Tahap terakhir yaitu pengecoran terhadap lubang tulangan besi. Proses pengecoran dilapangan dilakukan
dengan Ready Mix Concrete. Pipa yang digunakan yaitu pipa Tremi. Pengecoran dilakukan dengan
mengandalkan gaya gravitasi bumi, posisi pipa tremi harus berada pada pusat lubang bor, sehingga tidak
merusak tulangan besi.

Hal yang harus diperhatikan adalah PENGECORAN dihentikan 0,5-1 meter diatas batas beton bersih. Supaya kualitasnya benar-benar terjamin (bebas dari lumpur).

Jika anda berminat dengan jasa kami bisa hubungi kami :
081283251696
087885185761

Tidak ada komentar:

Posting Komentar